oleh: Teramedikce
03 Desember 2025 21:15:19
Platform Satu Sehat: Revolusi Integrasi Data dan Peran Vital SIM RS serta SIM Klinik
article-img

Sektor kesehatan Indonesia telah lama menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan data, yaitu fragmentasi informasi pasien. Riwayat kesehatan seseorang sering tersebar di berbagai fasilitas kesehatan (faskes) yang pernah ia kunjungi—sebagian datanya tersimpan di rumah sakit A, sebagian di klinik B, dan mungkin sisanya ada di laboratorium C. Karena tidak terhubung satu sama lain, tenaga kesehatan kerap kesulitan memperoleh gambaran komprehensif mengenai kondisi pasien. Situasi ini berpotensi menimbulkan pemeriksaan yang berulang, pemborosan biaya, hingga kesalahan diagnosis yang seharusnya dapat dicegah apabila akses data lebih terintegrasi.

Untuk menjawab masalah mendasar tersebut, Kementerian Kesehatan RI memperkenalkan Platform Satu Sehat, sebuah inisiatif besar menuju ekosistem data kesehatan nasional yang terhubung. Program ini bukan sekadar inovasi digital, melainkan transformasi menyeluruh dalam cara data kesehatan dicatat, dikelola, dan dibagikan antar faskes di seluruh negeri.

Apa Itu Platform Satu Sehat?

Banyak yang mengira Satu Sehat adalah aplikasi baru yang akan menggantikan sistem informasi yang sudah ada di faskes. Padahal, Satu Sehat bukan sistem layanan kesehatan baru, melainkan platform integrasi. Perannya adalah sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai Sistem Informasi Manajemen Fasilitas Kesehatan seperti SIM RS, SIM Klinik, SIM Puskesmas, hingga sistem di apotek dan laboratorium.

Platform ini menggunakan standar internasional seperti HL7 FHIR agar data kesehatan dari berbagai tempat dapat “berbicara dalam bahasa yang sama”. Tujuan akhirnya adalah membangun rekam kesehatan tunggal untuk setiap warga Indonesia, yang dapat diakses dengan aman oleh tenaga medis berwenang kapan pun diperlukan. Dengan demikian, kesinambungan layanan (continuity of care) dapat diwujudkan dalam praktik.

RME: Bahan Bakar Utama Satu Sehat

Satu Sehat hanya dapat berfungsi apabila setiap faskes sudah mencatat data pasien dalam format digital yang valid. Karena itu, keberadaan Rekam Medis Elektronik (RME) sangat krusial. Pemerintah juga telah menerbitkan PMK No. 24 Tahun 2022 yang mewajibkan seluruh faskes untuk menerapkan RME sepenuhnya paling lambat 31 Desember 2023.

Tanpa digitalisasi rekam medis, data tidak bisa dikirim ke Satu Sehat. Faskes yang masih mengandalkan pencatatan manual otomatis tertinggal dan tidak dapat ikut serta dalam transformasi kesehatan nasional.

SIM Klinik & SIM RS: Gerbang Integrasi

Jika RME adalah sumber data, maka SIM Klinik dan SIM RS merupakan sistem yang mengelola dan mengirimkan data tersebut ke Satu Sehat. Sistem inilah yang menghubungkan seluruh unit dalam faskes—mulai dari pendaftaran, rekam medis, farmasi, keuangan, hingga radiologi dan laboratorium.

Agar terhubung ke Satu Sehat, sistem informasi harus:

Menerapkan RME sepenuhnya, bukan hanya billing.

Mendukung standar HL7 FHIR untuk pertukaran data.

Memiliki API Bridge sebagai penghubung ke server Satu Sehat.

Vendor penyedia sistem, seperti Teramedikce, memiliki tanggung jawab memastikan aplikasinya sudah teruji dan terdaftar sebagai “Siap Satu Sehat”, sementara faskes wajib memilih layanan yang sesuai standar.

Manfaat Integrasi Satu Sehat

Transformasi ini memberikan keuntungan besar bagi seluruh pihak:

Bagi Pasien
• Riwayat medis bisa diakses lintas daerah dan lintas faskes
• Pengobatan lebih cepat dan tepat karena dokter memiliki data lengkap
• Mengurangi pemeriksaan yang tidak perlu dan biaya medis berlebih

Bagi Faskes
• Proses rujukan lebih efisien dan terdokumentasi digital
• Kolaborasi antar fasilitas meningkat karena data terhubung
• Kualitas layanan meningkat tanpa beban administrasi berlebihan

Bagi Pemerintah
• Menyediakan data real-time untuk pengawasan penyakit dan kebijakan kesehatan
• Alokasi anggaran lebih tepat sasaran karena berbasis data valid

Dengan demikian, Satu Sehat bukan hanya proyek digitalisasi, tetapi strategi besar untuk meningkatkan mutu sistem kesehatan nasional.

Tantangan yang Harus Diatasi

Meskipun manfaatnya besar, implementasi Satu Sehat masih menghadapi hambatan seperti:

Kesenjangan infrastruktur digital, terutama di wilayah terpencil.

Investasi sistem yang cukup besar, termasuk pelatihan SDM.

Keamanan data pribadi, yang harus dijaga melalui enkripsi dan kebijakan privasi ketat.

Keberhasilan program ini bergantung pada kesiapan teknologi, dukungan manajemen faskes, serta literasi digital seluruh tenaga kesehatan.


Keywords: Teramedik,TeramedikCE

Artikel Lainnya

Menyatukan Data Medis dan Operasional: Kunci Klinik Digital yang Efisien dan Patuh Regulasi
Selanjutnya →
Transformasi Layanan Klinik Modern Melalui Integrasi Sistem Digital dan Pengelolaan Data Otomatis
Selanjutnya →
Optimalisasi Pelayanan Klinik Melalui Integrasi Sistem Digital dan Automasi Proses Medis
Selanjutnya →

Mau lihat langsung cara teraMedikCE membantu dan memudahkan Faskes anda ?

Bersama kami satu langkah operasional Klinik Anda

laptop-icon Ajukan Demo
whatsapp-icon Hubungi Kami
call-helper-icon