oleh: Teramedik CE
04 Desember 2025 14:12:58
Perjalanan Pasien Modern: Alur Lengkap Pelayanan di Klinik dengan SIM Klinik
article-img

Bagi pasien, mengunjungi klinik sering kali identik dengan proses panjang dan melelahkan. Antrean pendaftaran sejak pagi, menunggu berkas rekam medis kertas yang sulit ditemukan, hingga antre lama di apotek karena resep dokter masih ditulis tangan. Setiap tahap menyita waktu dan energi, menciptakan pengalaman yang tidak nyaman.

Namun, di klinik modern yang memakai SIM Klinik terintegrasi, pengalaman pasien berubah total. Sistem ini bukan sekadar software, melainkan ekosistem digital yang menghubungkan seluruh operasional klinik. Alur menjadi cepat, rapi, dan transparan. Pasien terbebas dari birokrasi manual yang lambat, dan mendapatkan pelayanan yang efisien.

Mari lihat perbandingan "sebelum" dan "sesudah" melalui perjalanan Budi di klinik digital, mulai dari pendaftaran hingga pengambilan obat.

Tahap 1: Membuat Janji Temu

Cara Lama: Budi harus menelepon di jam kerja dan berharap telepon diangkat, atau datang langsung hanya untuk mendaftar dan menunggu lama.

Cara Baru: Budi membuka website atau aplikasi MyKlinik malam hari. Ia melihat jadwal Dokter A, memilih jam 11 siang, dan langsung mendapat nomor antrean digital di ponsel.

Tahap 2: Pendaftaran di Klinik

Cara Lama: Di meja pendaftaran, petugas memanggil staf arsip untuk mencari map rekam medis kertas Budi. Pencarian bisa memakan waktu 10–15 menit dan berkas bisa saja hilang.

Cara Baru: Budi memindai QR code atau menyebutkan namanya. Petugas mengetik “Budi” dan dalam 3 detik seluruh datanya muncul. Proses selesai dalam 1 menit, tanpa kertas dan tanpa pencarian berkas.

Tahap 3: Pemeriksaan di Ruang Dokter

Cara Lama: Dokter membuka map tebal dan berusaha membaca tulisan dokter sebelumnya. Lima menit pertama hanya untuk mencari riwayat alergi dan kunjungan.

Cara Baru: Dokter langsung membuka RME Budi di komputer.
Semua riwayat tersaji jelas: diagnosis sebelumnya, alergi, hasil lab, dan obat.
Diagnosis lebih cepat karena dokter fokus pada keluhan. Sistem menampilkan kode ICD-10 otomatis.
Resep elektronik dibuat melalui sistem dan dikirim langsung ke farmasi, termasuk peringatan interaksi obat bila ada.

Tahap 4: Pelayanan Farmasi

Cara Lama: Budi menyerahkan resep kertas ke apotek, lalu petugas harus berusaha membaca tulisan dokter. Bila tidak jelas, mereka terpaksa menelepon dokter untuk konfirmasi, membuat proses lama dan rawan salah.

Cara Baru: Saat Budi berjalan menuju apotek, resep digitalnya sudah muncul di komputer farmasi. Semua detail jelas: obat, dosis, jumlah. Obat sudah disiapkan sebelum Budi tiba. Risiko salah baca resep hilang sepenuhnya.

Tahap 5: Pembayaran di Kasir

Cara Lama: Kasir menghitung manual dari berkas dokter, resep, dan daftar harga di buku. Proses ini lama dan sering terjadi kesalahan hitung.

Cara Baru: Kasir mengetik nama Budi, dan semua biaya otomatis muncul dari sistem: konsultasi, tindakan, dan obat.
Contoh total:
Konsultasi: Rp150.000
Tindakan: Rp75.000
Obat: Rp35.000
Total: Rp260.000
Semua akurat karena sistem menarik data langsung dari dokter dan apotek.

Kesimpulan

Perjalanan pasien di klinik digital jauh lebih cepat, aman, dan transparan. Waktu tunggu berkurang, risiko human error seperti salah baca resep atau salah hitung tagihan hampir nol, dan seluruh riwayat kesehatan tersimpan rapi dalam RME. Ini bukan hanya peningkatan teknologi, tetapi standar pelayanan baru yang diharapkan pasien modern.


Keywords: Teramedik,Teramedikce

Artikel Lainnya

Aplikasi Klinik Modern: Solusi MyKlinik, SIM RS, dan Digitalisasi Layanan Kesehatan
Selanjutnya →
Bukan Cuma Beli Software: Panduan Change Management Sukses Implementasi RME di Klinik
Selanjutnya →
Transformasi Digital Klinik dengan Rekam Medis Elektronik dan Aplikasi Klinik Modern
Selanjutnya →

Mau lihat langsung cara teraMedikCE membantu dan memudahkan Faskes anda ?

Bersama kami satu langkah operasional Klinik Anda

laptop-icon Ajukan Demo
whatsapp-icon Hubungi Kami
call-helper-icon