oleh: Teramedikce
04 Desember 2025 10:03:37
Mengatasi 5 Hambatan Utama Adopsi SIM Klinik dan RME di Faskes
article-img

Implementasi SIM Klinik dan Rekam Medis Elektronik (RME) kini menjadi kebutuhan wajib bagi fasilitas kesehatan. Namun memahami apa yang harus dilakukan dan bagaimana melaksanakannya adalah dua hal berbeda. Banyak faskes kesulitan beralih dari sistem manual ke digital, bukan hanya karena faktor teknologi, tetapi juga budaya kerja. Mengidentifikasi hambatan adalah langkah awal untuk mengatasinya. Berikut 5 hambatan utama dalam adopsi SIM Klinik serta strategi manajemen klinik untuk menyelesaikannya.

1. Resistensi Staf (Culture Shock)

Hambatan terbesar biasanya datang dari internal. Staf yang sudah lama terbiasa dengan kertas sering merasa takut berubah. Mereka menganggap sistem digital lebih lama, rumit, atau tidak praktis.

Solusi:

Libatkan Sejak Awal: Ajak perwakilan tiap unit mencoba demo aplikasi dan memberi masukan.

Komunikasikan Alasan Perubahan: Tekankan manfaat untuk mereka, seperti pekerjaan lebih ringan dan risiko kesalahan lebih kecil.

Tunjuk Key User: Pilih staf yang melek teknologi untuk menjadi mentor bagi rekan lain.

2. Biaya Investasi Awal

Biaya software, hardware, dan pelatihan sering dianggap pengeluaran besar.

Solusi:

Ubah Pola Pikir Menjadi ROI: Hitung penghematan kertas, tinta, waktu kerja, hingga potensi kebocoran pendapatan.

Gunakan Model Berlangganan (SaaS): Biaya awal lebih rendah dan sudah termasuk maintenance.

3. Pelatihan yang Tidak Memadai

Pelatihan singkat dari vendor sering membuat staf bingung dan kembali ke sistem kertas.

Solusi:

Pelatihan Berbasis Peran: Latih pendaftaran, dokter, dan apotek secara terpisah sesuai modulnya.

Pendampingan Go-Live: Minta vendor mendampingi 1–2 minggu pertama operasional.

SOP Sederhana: Buat panduan ringkas berisi langkah dasar untuk tiap peran.

4. Infrastruktur IT Tidak Siap

Internet tidak stabil atau komputer lambat dapat membuat sistem terasa “lemot” dan menurunkan minat staf.

Solusi:

Audit Infrastruktur: Cek jaringan, komputer, dan kebutuhan teknis sebelum memilih vendor.

Pilih Aplikasi yang Ringan: Tanyakan spesifikasi minimal dan pastikan sesuai kondisi klinik.

5. Masalah Migrasi Data Lama

Faskes sering bingung apakah harus menginput ulang seluruh rekam medis manual bertahun-tahun.

Solusi Transisi RME:

Tetapkan Tanggal Cut-Off: Misalnya 1 November 2025 sebagai awal seluruh proses dicatat di RME baru.

Input Saat Pasien Datang:

Staf Pendaftaran: Masukkan data demografi pasien lama ke sistem.

Dokter/Perawat: Input ringkasan riwayat penting, seperti alergi, penyakit kronis, obat rutin, dan riwayat operasi mayor.

Arsipkan Berkas Lama: Tidak perlu memindahkan seluruh detail historis; cukup data esensial yang diperlukan untuk keputusan medis.

Pendekatan ini memastikan RME terisi data penting tanpa membebani staf dan tanpa menghambat pelayanan.

Kesimpulan

Implementasi SIM Klinik dan RME adalah proses manajemen perubahan, bukan sekadar instalasi software. Hambatan seperti resistensi staf, biaya, pelatihan, infrastruktur, dan migrasi data dapat diatasi dengan strategi yang tepat. Dengan perencanaan matang, komunikasi jelas, dan dukungan vendor, klinik dapat bertransformasi sukses menuju layanan digital yang lebih efisien, aman, dan modern.


Keywords: Teramedik,TeramedikCE

Artikel Lainnya

Masa Depan Klinik Digital: Integrasi RME, SIM Klinik, dan Aplikasi Pengelolaan Fasilitas Kesehatan
Selanjutnya →
Inovasi MyKlinik dan SIM RS: Solusi Digitalisasi Layanan Kesehatan di Era Satu Sehat
Selanjutnya →
Meningkatkan Mutu Layanan Fasilitas Kesehatan melalui Aplikasi Klinik dan RME
Selanjutnya →

Mau lihat langsung cara teraMedikCE membantu dan memudahkan Faskes anda ?

Bersama kami satu langkah operasional Klinik Anda

laptop-icon Ajukan Demo
whatsapp-icon Hubungi Kami
call-helper-icon